Selasa, 30 Juni 2009

Waspadai Gejala Thalasemia

Zanikhan Sadeli has posted a new blog entry.


Manage alerts settings

Blog EntryWaspadai Gejala ThalasemiaPosted by Zanikhan on Jul 1, '09 12:42 PM for everyone


Sriwijaya Post - 28 Juni 2009



DARI 10 jenis penyakit terbesar yang terpantau di
Instalasi Rekam Medik RSMH Palembang,
salah satunya thalasemia yang berada urutan kedelapan. Kendati berada di posisi
delapan, namun perkembangan jenis penyakit ini tidak dapat dianggap remeh
karena penyakit ini belum ada obat–nya. Sebagai kabar saja, di April terpantau
20 penderita baru, begitu pun di periode Mei ditemukan 32 penderita. Ini
artinya, penyakit thalasemia menge-jala di Sumsel, khususnya di Palembang.



Dr Alwi Sammy, MKM pada workshop "Thalasemia dan
Pencegahan" yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel beberapa waktu
lalu mengatakan, thalasemia adalah penyakit dengan gejala utama pucat, perut
tampak membesar karena pembengkakan limpa dan hati apabila tidak diobati dengan
baik akan terjadi perubahan bentuk tulang muka dan warna kulit menjadi
menghitam.



Penyebab penyakit ini adalah kekurangan salah
satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga produksi hemoglobin berkurang.
Hemoglobin sendiri zat di dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut zat
asam dari paru-paru ke seluruh tubuh, selain itu yang memberikan warna merah
sel darah merah. Hemoglobin terdiri dari 4 molekul zat besi (heme), 2 molekul
rantai globin alpha dan 2 molekul rantai globin beta. Rantai globin alpha dan
beta adalah protein yang produksinya disandi oleh gen globin alpha dan beta.
Setiap sifat dan fungsi fisik pada tubuh dikontrol oleh gen, yang bekerja sejak
masa embrio. Gen terdapat di dalam setiap sel tubuh kita. Setiap gen selalu
berpasangan. Satu belah gen berasal dari ibu, dan yang lainnya dari ayah. Di
antara banyak gen dalam tubuh terdapat sepasang gen yang mengontrol pembentukan
hemoglobin pada setiap sel darah merah. Gen tersebut dinamakan gen globin
terdapat di kromosom.



Gejala Pucat



Warna merah dari darah manusia disebabkan oleh
hemoglobin yang terdapat di dalam darah merah. Hemoglobin terdiri atas zat besi
dan protein yang dibentuk oleh rantai globin alfa dan rantai globin beta. Pada
penderita thalasemia beta, produksi rantai globin beta tidak ada atau berkurang
sehingga hemoglobin yang dibentuk berkurang. Selain itu berkurangnya produksi
rantai globin beta mengakibatkan rantai globin alfa relatif berlebihan dan akan
saling mengikat membentuk suatu benda yang menyebabkan sel darah merah mudah
rusak. Berkurangnya produksi hemoglobin dan mudah rusaknya sel darah merah
mengakibatkan penderita menjadi pucat atau anemia atau kadar Hb-nya rendah.



Limpa berfungsi membersihkan sel darah yang sudah
rusak. Selain itu, limpa juga berfungsi membentuk sel darah pada masa janin.
Pada penderita thalasemia, sel darah merah yang rusak sangat berlebihan
sehingga kerja limpa sangat berat. Akibatnya limpa menjadi membengkak. Selain itu
tugas limpa lebih diperberat untuk memproduksi sel darah merah lebih banyak.
Selain itu juga menyebabkan perubahan tulang muka. Sumsum tulang pipih adalah
tempat memproduksi sel darah. Tulang muka adalah salah satu tulang pipih, Pada
thalasemia karena tubuh selalu kekurangan darah, maka pabrik sel darah dalam
hal ini sumsum tulang pipih 25 persen normal, 50 persen pembawa sifat
tha–lasemia beta, dan 25 persen thalasemia beta mayor (anemia berat). Akan
berusaha memproduksi sel darah merah sebanyak-banyaknya. Karena pekerjaannya
yang meningkat maka sumsum tulang ini akan membesar, pada tulang muka
pembesaran ini dapat dilihat dengan jelas dengan adanya penonjolan dahi, jarak
antara kedua mata menjadi jauh, tulang pipi menonjol. (sin)



sripo
cetak/sin



 



 
http://zanikhan.multiply.com/profile










Add a Comment
   




Copyright 2009 Multiply Inc, 6001 Park of Commerce, Boca Raton, FL 33487, USA
Stop e-mails, view our privacy policy, or report abuse: click here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar