Selasa, 30 Juni 2009

SURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN

Zanikhan Sadeli has posted a new blog entry.


Manage alerts settings

Blog EntrySURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANANPosted by Zanikhan on Jul 1, '09 11:20 AM for everyone
Posted by: "Farizal FoSSEI"
farizal@fossei.org




Sat Jun 27, 2009 5:11 pm (PDT)







SURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN



Waktu tidak akan tunduk kecuali pada ia yang menantangnya



Telah sirna haus dahaga

Telah basah kerongkongan

Telah ditetapkan pahala sejati untuk mereka yang selalu terjaga

Di Jalan para pujangga peradaban nan mulia

Jalan para ksatria yang jabarkan ketegaran dengan semangat yang tak pernah

lelah

Penerus warisan sejarah Robbani

Penjaga mutiara dari cinderamata para pahlawan

Pahlawan yang bertahan ketika nafsu terus berontak dan Setan terus menggoda

Bersama dunia yang terus berhias dalam belantara hawa

Yang sering juga membungkam sudut fitrah umat manusia



Kisah ini tentang kita kawan

Kita yang tegar dalam ujian peradaban

Kita yang selalu belajar bersama waktu yang terus berjalan

Kita yang merangkai kisah perjuangan kejayaan Islam yang tak boleh tenggelam

Hingga fajar keabadian menjelang

Maka jangan biarkan dirimu dibungkam

Menuju jalan–jalan kelam yang akan tumpulkan Azzam-mu



Dengarkanlah saudaraku

Suara–suara nurani yang tak dapat kau dustakan

Suara–suara yang bisikkan kerinduan para Mujahid

Irama peluru–peluru dari syahdunya panggilan Syahid

Menebar sayap perubahan dari warisan ketenangan jiwa

Yang sebenarnya



Dengarkanlah Saudaraku

Islam memanggil jiwamu

Islam memanggil jiwamu tuk kembali

Kembali pada bingkai garis kemuliaan para Syuhada

Kembali pada generasi Qur'ani yang istimewa

Yang wataknya tak dapat dipisahkan dari Al Qur'anul Karim

Yang cerminnya bertumbuh bersama originalitas kekasih Alloh teralim

(Muhammad SAW)



Ya Alloh teguhkanlah hambaMu

Ya Alloh lindungilah hambaMu

Inilah jalanku



Perhatikanlah ummat ini

Berevolusi bersama para Murjiah dan topeng fiqud da'wah

Di ukir dari ijtihad para mutadzilah

Di leher para khawarij harokah

Ketika voting telah sugesti intisari islam

Diantara ta'limat dan arogansi shiffin para qiyadah

Tafsir dari garis tipis antara taklid dan "sami'na wa 'atona"

(kami dengar dan kami taat)



Dan hari ini ada ratusan opportunis berlabel Ustadz

Setelah itu saling menganggap sesat

Lalu rumuskan bendera harokah diantara sekat pekat

Kesepakatan yang tak kunjung melekat

Lalu begitu mudah lupakan makna persaudaraan dari ultimatum dua kalimat

Syahadat

Berapa banyak hal yang bisa kita sepakati?

Berapa banyak jidal dan penyakit hati?

Para maniak eksistensi yang berjibaku dalam bualan

Kader inti atau kader sempalan

Pengkhianat asholah perjuangan



Maka teguhkanlah

Energi persaudaraan Islam harus kembali dikokohkan

Rangkailah nafasmu dengan debu keIstiqomahan

Yang bahan bakarnya kau dapati di setiap makanan Yaumiyah

Imunisasi As Sunnah penjaga isyarat Syariat Sang Khalik yang takkan punah



Generasi jembatan harokah

Mikroba Jihad penerus butiran dakwah

Para pemilik hak waris Salsabilah

Penyelaras energi Ukhuwah

Yang dikokohkan dari tancapan Ma'rifatulloh dan syair Al Musthofa

Yang menembus sejarah peradaban yang dipenuhi kemuliaan Syurga



Hey jiwa–jiwa yang lelah

Budak dari dahaga hatimu yang kering kerontang terbodohi dunia

Bergeraklah dengan ketenangan hati

Seperti lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami

Yang tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya

Yang mampu belajar dan mengajar

Butir–butir kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang

baik



Ya Alloh teguhkanlah hambaMu

Ya Alloh lindungilah hambaMu

Inilah jalanku



Saudaraku lihatlah bencana demi bencana datang silih berganti

Poraklah lagi negeri ini

Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap kembali

Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu sudah sedari lama menanti

Berbaris memanggil manggil



Keluarlah–keluarlah saudaraku

Dari kenyamanan mihrabmu Dari kekhusyuan I'tikafmu

Dari keakraban sahabat–sahabatmu

Keluarlah-keluarlah saudaraku

Dari keheningan Masjid mu

Bawalah roh–roh sajadahmu ke jalan–jalan

Ke pasar–pasar ke majelis dewan yang terhormat

Ke kantor–kantor pemerintahan dan pusat–pusat pengambilan keputusan

Keluarlah–keluarlah saudaraku

Dari nikmat kesendirianmu

Satukanlah hati–hati yang berserakan ini

Kumpulkan kembali tenaga–tenaga yang tersisa

Pimpinlah dengan cahayamu kafilah nurani yang terlatih

Di tengah badai gurun kehidupan



Keluarlah–keluarlah saudaraku

Berdirilah tegap diujung jalan itu

Sebentar lagi sejarah akan lewat

Mencari aktor baru untuk drama kejayaan ini

Kebenaran hakiki untuk sebuah kehidupan yang abadi…

Usah kau bersedih

Jangan kau lelah dan putus asa

Kita bergerak karena Alloh dan RosulNya

Kita berjuang juga karena Alloh dan RosulNya



Onak duri dan lubang–lubang menghampar

Jangan biarkan kisahmu terdampar

Jangan biarkan langkahmu menjadi gentar

Tidakkah kau lihat buih–buih di atas lautan

Atau bintang–bintang dilangit yang tak terbilang

Namun tidak ada yang mampu menyingkap kegelapan

Selain matahari dan rembulan

Begitulah mutiara selalu menjadi mutiara

Walau berada di antara hipokritas yang coba bungkam nurani

Di saksikan sunyi disemangatkan kesedihan

Lalu di hibur dalam janji Sang pemilik waktu dan bumi



Ingatlah ! takkan bersatu debu dari Jihad Fii Sabilillah dengan Asap Neraka

Jahannam.



Allohu Akbar wa lillah ilham
 
http://zanikhan.multiply.com/profile








Add a Comment
   




Copyright 2009 Multiply Inc, 6001 Park of Commerce, Boca Raton, FL 33487, USA
Stop e-mails, view our privacy policy, or report abuse: click here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar