Komputer dapat mengidentifikasi
secara lebih akurat saat membaca plat nomor kendaraan.
VIVAnews - Sejumlah peneliti di University
of Technology, Sidney,
Australia mengembangkan
sebuah program komputer menggunakan teknologi pencitraan. Program komputer
tersebut memungkinkan kendaraan polisi yang sedang bergerak mendeteksi mobil
curian di tengah arus lalulintas.
Teknik baru itu berbasis piksel heksagonal, bukan bujur sangkar seperti
biasanya. Ia memungkinkan komputer yang terhubung ke kamera dapat
mengidentifikasi secara akurat dan membaca plat nomor kendaraan secara real
time. Dengan demikian, plat nomor tersebut dapat diperiksa segera di database.
Di Australia sendiri, pada kuartal pertama 2009, menurut National Motor Vehicle
Theft Reduction Council, terjadi 15.025 pencurian kendaraan.
Menurut Geoff Hughes, Director of Strategy and Programming National Motor
Vehicle Theft Reduction Council, yang juga merupakan konsultan project
tersebut, teknologi ini tidak hanya dapat mengeliminasi kesalahbacaan pada plat
nomor kendaraan, tetapi juga dapat ditempatkan pada kamera pendeteksi
kecepatan.
"Salah satu kekurangan pada teknologi kamera yang ada saat ini adalah kamera
tidak bisa membaca kode area kendaraan pada plat nomor," kata Hughes, seperti
VIVAnews kutip dari PCWorld, 29 Juni 2009. "Berhubung nomor kendaraan bisa sama
antara wilayah yang berbeda, itu bisa membingungkan kamera," ucapnya.
Jika dipasang pada kamera pendeteksi kecepatan, teknologi tersebut berpotensi
untuk digunakan sebagai perangkat intelijen oleh polisi untuk melacak bagaimana
cara kelompok kriminal beroperasi dan melacak kendaraan yang diduga sedang
digunakan dalam tindak kejahatan.
Kendaraan seringkali menjadi kunci pengungkap terhadap sebuah kejahatan sedang
dilakukan. Alasannya, kendaraan umumnya digunakan sebagai sarana transportasi
barang ilegal ataupun untuk melarikan diri dari tempat kejadian perkara.
"Dengan berjalannya waktu, sistem akan dimodifikasi agar dapat mengidentifikasi
plat nomor palsu, misalnya saat plat nomor tersebut dipasang pada mobil Holden,
padahal seharusnya plat tersebut milik mobil Toyota,"
ucap Hughes.
Penelitian yang sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir dan menghabiskan
biaya sebesar 156 ribu dolar AS tersebut menghasilkan pengembangan lebih lanjut
dari Spiral Architecture, sebuah struktur data di mana gambar direpresentasikan
oleh sejumlah piksel heksagonal.
• VIVAnews
http://zanikhan.multiply.com/profile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar