Selasa, 30 Juni 2009

Airbus Jatuh, Bocah 5 Tahun Selamat

Zanikhan Sadeli has posted a new blog entry.


Manage alerts settings

Blog EntryAirbus Jatuh, Bocah 5 Tahun SelamatPosted by Zanikhan on Jul 1, '09 12:40 PM for everyone


MORONI
- Musibah kembali terjadi dalam dunia penerbangan. Setelah pesawat Airbus
A330-320 milik Air France jatuh di Samudera Atlantik pada 1 Juni lalu saat
terbang dari Rio de Janeiro ke Paris, kemarin (30/6) pesawat Airbus A310 milik
maskapai penerbangan Yemenia bernasib sama.Pesawat milik maskapai dari Yaman
itu jatuh di Samudera India ketika hendak mendarat di Bandara Moroni, Kepulauan
Komoro. Saksi mata menuturkan, pesawat yang mengangkut 153 orang--termasuk
sebelas awak--gagal mendarat dan tetap melaju sampai tercebur ke laut dan
kemudian tenggelam.Itu tragedi dan pukulan kedua bagi Airbus dalam kurun waktu
kurang dari sebulan. Dalam kecelakaan pesawat Air France
lalu, 228 penumpang dan awak tewas. Badan pesawat juga hancur berkeping-keping.
Evakuasi makan waktu yang cukup lama. Penyebab kecelakaan Air France
belum diketahui karena kotak hitam (black box) belum ditemukan.



     
Sejumlah mayat dan juga puing pesawat Yemenia mengapung di laut dekat Moroni,
ibu kota Kepulauan Komoro, yang
berlokasi di selatan Kenya
dan utara Madagaskar. "Mayat maupun ceceran bahan bakar pesawat terlihat di
permukaan laut sekitar 16-17 mil laut (sekitar 25-27 km) dari Moroni,"
kata Mohammad Abdel Kader, pejabat penerbangan sipil Yaman, kepada wartawan.
"Kondisi cuaca benar-benar buruk. Laut juga tidak bersahabat," lanjutnya.

      Prancis telah mengirimkan dua kapal angkatan laut dan
sebuah pesawat ke bekas koloninya itu untuk membantu penyelamatan. Kapal dan
pesawat itu dikirim dari salah satu wilayahnya di Samudera India.

      Tetapi, satu di antara 142 penumpang pesawat
ditemukan dalam kondisi hidup. Penumpang tersebut bocah lelaki berusia lima
tahun. Belum diketahui kewarganegaraan maupun kondisi lukanya. "Bocah itu
ditemukan nelayan dan dibawa ke pantai," kata Arfachad Salim, koordinator
penyelamat Bulan Sabit Merah Komoro (Comoros Red Crescent).

      Kapten Abdulkhalek al-Kadi, chairman Yemenia Airways,
mengatakan bahwa bocah laki-laki tersebut telah dilarikan ke rumah sakit untuk
mendapat perawatan. "Dia satu-satunya yang ditemukan hidup. Kami berharap
menemukan lagi yang lain," ujarnya.

      Sebelumnya, tidak ada satu pun dilaporkan selamat.
Mayoritas penumpang merupakan warga Komoro yang kembali dari Paris.
Sebanyak 66 penumpang warga negara Prancis. Sedangkan yang kebanyakan punya dua
kewarganegaraan. Tiga bayi juga termasuk dalam daftar penumpang.

      Sedangkan sebelas awak pesawat berasal dari beberapa
negara. Salah seorang di antara mereka adalah kru perempuan asal Indonesia.
Identitasnya belum diketahui. Enam awak, termasuk pilot, warga negara Yaman.
Yang lain berasal dari Maroko (dua orang), Ethiopia
(satu orang), dan Filipina (satu orang).

      Pesawat Yemenia itu terbang dari Bandara Charles de
Gaulle, Paris, Senin pagi. Pesawat
lalu mendarat di Marseille, Prancis Selatan, untuk mengangkut para penumpang.
Wilayah itu merupakan pusat komunitas asal Komoro. "Saat meninggalkan Marseille
menuju Sanaa, terdapat lebih dari seratus penumpang," terang Kader.

      Musibah terjadi saat pesawat mendekati Bandara Hahaya
di Moroni, ibu kota Komoro. Pesawat
gagal mendarat, lalu melakukan manuver membelok, tetapi kemudian jatuh ke laut.
"Saya melihat pesawat itu akan mendarat. Saat saya masuk ke terminal bandara
untuk menemui ibu saya, pesawat itu menghilang," cerita Moussa Boina, saksi
mata, kepada AFP.

      Tidak diketahui mengapa pesawat gagal mendarat.
Pejabat Yemenia justru menyalahkan cuaca buruk sebagai penyebab musibah
tersebut. Tidak dijelaskan apakah saat itu hujan.

      Yemenia merupakan maskapai penerbangan di salah satu
negara termiskin di dunia, tapi jarang mengalami musibah. Didirikan pada
Agustus 1961, maskapai berpusat di Sanaa menerbangi 30 rute internasional di
Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Timur Jauh. Sebanyak 51 persen saham maskapai
itu milik pemerintah Yaman dan 49 persen milik Arab Saudi.

      Kementerian Transportasi Prancis menyatakan, maskapai
itu sebetulnya sedang dipantau otoritas uni Eropa. Sedangkan inspektur Prancis
menyebut bahwa ditemukan sejumlah "kesalahan" pada pesawat yang jatuh ke laut
kemarin. "Perusahaan pemilik pesawat tidak masuk daftar hitam (maskapai yang
dilarang terbang dari udara di Eropa). Tetapi, mereka mendapat pengawasan ketat
kami dan didengar komite keamanan Uni Eropa," kata Menteri Transportasi Prancis
Dominique Bussereau.

      Menurut Bussereau, pesawat Airbus A310 itu telah
diinspeksi otoritas penerbangan sipil Prancis pada 2007. Saat itu, ditemukan
sejumlah masalah pada pesawat. Tidak disebutkan masalah yang dimaksud. "Yang
jelas, sejak inspeksi tersebut, pesawat tidak pernah muncul lagi di negara
kami," ujarnya kepada stasiun televisi lokal Prancis. (afp/ap/dwi)



 
http://zanikhan.multiply.com/profile










Add a Comment
   




Copyright 2009 Multiply Inc, 6001 Park of Commerce, Boca Raton, FL 33487, USA
Stop e-mails, view our privacy policy, or report abuse: click here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar