Selasa, 30 Juni 2009

Penerbangan Indonesia Termasuk "Paling Tidak Aman" di Dunia

Zanikhan Sadeli has posted a new blog entry.


Manage alerts settings

Blog EntryPenerbangan Indonesia Termasuk "Paling Tidak Aman" di DuniaPosted by Zanikhan on Jul 1, '09 12:41 PM for everyone


Sriwijaya Post - 29 Juni 2009



BRISBANE, SENIN - Stasiun TV
"Saluran Tujuh" Australia, Senin menyebutkan bahwa Indonesia, Angola,
Liberia, Sudan, dan Korea Utara sebagai lima negara dengan maskapai penerbangan
"paling tidak aman" di dunia.



Dalam program siaran "Sunrise"-nya yang
dipantau ANTARA News dari Brisbane, dua penyiar "Channel Seven", Mel
dan Kochie, mengangkat topik keselamatan penerbangan menyusul terjadinya
serangkaian insiden dan kecelakaan terhadap beberapa maskapai penerbangan dunia
dalam beberapa bulan terakhir ini.



Dalam acara yang diisi dengan wawancara dengan
Redaktur Senior Jurnal Manajemen Penerbangan "Air Transport World,
Geoffrey Thomas, itu, terungkap bahwa tingkat keselamatan berbagai maskapai
penerbangan Indonesia, termasuk Garuda, masih dipandang jelek.



Bahkan, Kochie sempat mempertanyakan alasan
pemerintah Australia
yang tidak mengikuti langkah Uni Eropa yang sudah terlebih dahulu melarang
maskapai penerbangan dari 18 negara, termasuk Indonesia.



Sejauh ini, Garuda merupakan satu-satunya
maskapai penerbangan Indonesia
yang terbang ke Australia
untuk melayani rute penerbangan Denpasar-Sydney, Denpasar-Perth, dan
Denpasar-Melbourne.



Terlepas dari terjadinya insiden dan kecelakaan
penerbangan, termasuk sebuah pesawat Airbus A330 "Air France" yang
terjatuh di Samudera Atlantik dan menewaskan seluruh penumpang dan awaknya awal
Juni lalu, pesawat masih dianggap alat angkutan yang aman bagi manusia.



Setiap tahunnya ada dua miliar orang bepergian ke
berbagai tempat di dunia dengan jasa penerbangan komersial. Menurut
"Channel Seven", delapan maskapai yang dianggap "paling
aman" di dunia adalah Qantas, Southwest Airlines, Air New Zealand, Delta,
Cathay Pacific, Asiana Airlines, Emirates, dan Lufthansa.



Qantas dipertanyakan



Terhadap posisi pertama Qantas dalam daftar
maskapai penerbangan teraman di dunia itu, Geoffrey Thomas mencatat maskapai
penerbangan nasional Australia
itu juga tetap tak bebas dari sejumlah insiden penerbangan dalam 50 tahun
terakhir perjalanannya.



Tercatat Qantas mengalami beberapa kali insiden
penerbangan serius pada 2008 dan 2009. Pada 25 Juli 2008 misalnya, pesawat
Qantas Boeing 747-400 terpaksa mendarat darurat di Filipina dalam penerbangan
langsungnya dari Hongkong ke Melbourne setelah sebuah tabung gas oksigen di
pesawat itu meledak. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.



Lalu pada 29 Juli 2008, sebuah pesawat Qantas
yang melayani rute penerbangan domestik terpaksa kembali ke Bandar Udara
Adelaide, Australia Selatan, akibat ada gangguan terhadap pintu roda pendarat.



Pada 2 Agustus 2008, Qantas Boeing 767 pun
terpaksa kembali ke Bandara Sydney segera setelah lepas landas akibat ada
cairan yang keluar dari sayap pesawat tersebut.



Pesawat Qantas Airbus A330-300 dalam penerbangan
dari Singapura ke Perth pada 7 Oktober 2008 mengalami turbulensi yang
mengakibatkan terlukanya 46 orang penumpang.



Akibat serangkaian insiden ini, tingkat
kepercayaan publik negara itu pada standar keselamatan Qantas merosot.
Anjloknya tingkat kepercayaan publik Australia
itu setidaknya tercermin dari hasil survei UMR, salah satu lembaga riset
penting yang berbasis di Australia
dan Selandia Baru.



Laporan hasil survei UMR menyebutkan, sebanyak 63
persen dari seribu orang responden yang mengikuti survei UMR pada 1-7 Agustus
dan 19-24 September 2008 memandang standar keselamatan penerbangan Qantas
memburuk dalam beberapa tahun terakhir ini.



Serangkaian insiden penerbangan serius sepanjang
2008 itu masih berlanjut pada 2009. Pada 22 Juni 2009 misalnya, pesawat Airbus
A330-300 Qantas mengalami turbulensi di atas wilayah udara Malaysia di Pulau
Kalimantan (Borneo) dalam penerbangannya ke Perth, Australia Barat, dari Hong
Kong.



Ant



 
http://zanikhan.multiply.com/profile








Add a Comment
   




Copyright 2009 Multiply Inc, 6001 Park of Commerce, Boca Raton, FL 33487, USA
Stop e-mails, view our privacy policy, or report abuse: click here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar